Laporan 8

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
ROUTING DINAMIS


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikmo2qg26UUCWGhFXNfiJ6lwW3Keg2bE99p_tBY_U6lBfA9GeFHzlcd5CiNIy-mOpcdfFV8kISw6erLjRXVK8Ve8VRAb9XvxnZeApb-bdNNXkJ8Sp6EDRLhGBHyLKXuOQN1_K9ReTxJRi_/s1600/trisaktilogo.png


Disusun Oleh Kelompok F :

Febriana               064001600017
Alfando Halatu    064001800023
Putry Shan           064001800012
Carmelita Evani   064001800037




Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Trisakti
Jakarta – Indonesia
2019
TUJUAN
Laporan ini dibuat untuk menyelesaikan praktikum kedelapan matakuliah Jaringan Komputer.
Selain itu, hal ini juga berguna sebagai panduan umum untuk konfigurasi routing dinamis
didalam Cisco Packet Tracer.

TEORI SINGKAT
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel
routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling
berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat
berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain
dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table,
tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan
yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing
dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.

Macam-Macam dari Routing Dinamis (Dynamic Router) adalah
  • RIP(Routing Information Protocol)
  • IGRP(Internal Gateway Routing Protokol)
  • OSPF(Open Shortest Path First)
  • EIGRP(Enhanced Internal Gateway Routing Protokol)
  • BGP(Border Gateway Protokol)

Kelebihan dynamic routing adalah sebagai berikut :
  • Cocok untuk area besar/luas
  • Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya
  • Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router dikonfigurasi, hanya router yang berkaitan saja
  • Router secara otomatis berbagi informasi
  • Routing table dibuat secara dinamik
  • Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
  • Administrator tidak ikut campur tangan

Kekurangan dynamic routing adalah sebagai berikut.

  • Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP Table pada
setiap waktu tertentu


  • Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router
membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi
harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.


LANGKAH PERCOBAAN
  1. Buat topologi yang terdiri dari 3 buah router dan 3 buah PC yang masing-masing
routernya terhubung dengan 1 PC berbeda. Router pertama dan kedua terhubung
dengan serial 2, sementara router kedua dan ketiga terhubung dengan serial 3.

















2. Kemudian isilah IP address untuk PC0 192.1.1.2 dan default gateway 192.1.1.1, sementara untuk PC1 isi IP address dengan 193.1.1.2 dan default gateway 193.1.1.1 lalu untuk PC2 isi IP address dengan 194.1.1.2 dan default gateway 194.1.1.1

  1. Setelah melakukan konfigurasi IP untuk PC lalu kita lakukan konfigurasi IP untuk
router. Pertama pilih Router0 dan masuk ke CLI, kemudian masukan perintah berikut:



Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 192.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex

Sementara untuk Router1 masukan perintah berikut.
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 193.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex

Kemudian untuk Router2 berikan perintah berikut.
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 194.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex

Keseluruhan perintah yang diberikan pada ketiga router tersebut adalah konfigurasi
router untuk serial router dan juga konfigurasi jaringan FastEthernet0/0
masing-masing routernya.

  1. Langkah selanjutnya adalah mengonfigurasi routing RIP pada masing-masing router.
Untuk Router0 masukkan perintah berikut di dalam CLI.



Router>en
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.1.1.0
Router(config-router)#network 10.1.1.0

Sementara untuk Router1 masukkan perintah berikut.
Router>en
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 10.1.1.0
Router(config-router)#network 193.1.1.0
Router(config-router)#network 11.1.1.0

Lalu untuk Router2 masukkan perintah berikut.
Router>en
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 194.1.1.0
Router(config-router)#network 11.1.1.0

  1. Langkah terakhir adalah proses ping secara acak, lakukan untuk menguji
bahwa keseluruhan konfigurasi yang sudah kita buat dapat berjalan dengan
baik dan lancar. Terlihat bahwa keseluruhan proses ping sudah berhasil/Successful.


KESIMPULAN

Router dinamis adalah router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis
oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan
topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.
Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan network
serta untuk melakukan update routing table pada router.

No comments:

Post a Comment

Laporan 9

Praktikum Jarkom 9